Sabtu, 01 Maret 2014

PARE, ENGLISH VILLAGE

---PART 1---

Padang, 9 Januari 2014.
Rasa excited ini tidak bisa ku sembunyikan. Ku hitung hari-hari sebelum hari ini tiba. Panjang memang, namun menggairahkan untuk menghitungnya. Akhirnya hari itu tiba juga. Hari ini, saat ini, aku akan pergi ke sana. Berjumpa kembali dengan sahabat-sahabat karibku saat SMK. Haha. Tak bisa kuungkapkan dengan kata-kata bagaimana senangnya hatiku.
Pagi buta itu aku bergegas sambil membawa koper besarku keluar kamar. Taxi yang kupesan sudah datang, segera aku menaiki taxi yang sudah menunggu itu. Langsung saja aku berangkat ke Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Dalam perjalanan aku sudah membayangkan bagaimana aku dan sahabat-sahabatku akan berjumpa kembali di sana. Di Pare, tepatnya di desa Tulungrejo yang lebih dikenal dengan ‘English Villagenya’.

Jakarta, 10 Januari 2014.
            Pesawat yang kutumpangi akhirnya mendarat dengan mulus di bandara Soetta. Bergegas aku meninggalkan pesawat dan mengambil koperku. Di pintu kedatangan kulihat pamanku sudah menunggu. Tak ingin membuatnya menunggu lama, segera aku menghampirinya setelah kudapati koper besar di tanganku. Setelah berkangen-kangenan dengan Pamanku, segera kami bertolak dari bandara ke rumah tanteku di daerah kalibata. Ini kali pertamanya aku ke rumah tanteku. Excited. Lagi-lagi kata ini yang keluar. Betapa aku senang sekali bisa mengunjungi mereka disini. Hahaha :D
            Setelah berisitirahat sejenak dan berkangen-kangenan dengan tanteku, aku pun segera menghubungi salah seorang sahabatku yang ada di jakarta. Panggil saja dia ‘P’ haha. Setelah ber ‘deal’ dengan temanku P, akhirnya kami memutuskan untuk bermain-main ke Monumen Nasional (MONAS). Selain bersama P disana aku juga ditemani temanku C. P dan C merupakan teman SMK ku dulu di medan. Dan kini mereka telah bekerja di jakarta. 

Foto kami bertiga yang asyik mengalay ria di MONAS. Hahaha..

            Saking asyiknya kami bermain-main di MONAS, tidak terasa hari sudah mulai gelap. Kami pun bergegas pulang. P dan C mengantarku dan sekalian mampir ke rumah tanteku. Disana Oom ku yang juga berdomisili di jakarta datang ke rumah tanteku untuk bertemu denganku. Aku merasa bersalah, sebab Oom ku sudah datang ke rumah tanteku sejak pukul delapan malam, tapi aku baru pulang pukul setengah sembilan malam. Langsung saja saat itu aku berkangen-kangenan dengan Oomku. Haha.

Jakarta-Kediri
            Tepat seusai shalat jumat aku bergegas mengambil koperku dan berpamitan dengan tanteku. Sore ini aku akan berangkat ke Kediri menggunakan kereta api. Kali ini aku tidak berangkat sendiri. Aku berangkat ke Kediri bersama dengan sahabatku P. Kami pun janjian untuk bertemu sebelum pukul 3 sore. Sore itu dalam perjalananku menuju Stasiun Senen hujan tiba-tiba datang. Dengan lebatnya hujan mengguyur daerah Senen.
            Sesampainya di stasiun, kami tidak langsung bergegas masuk. Kami masih menunggu salah seorang senior kami, sebut saja kak N. Haha. Aku sudah bilang kepada kak N untuk datang ke stasiun melihat keberangakatan kami ke Kediri. Karena seharusnya kak N juga ikut dalam perjalanan ini, namun terpaksa harus ditunda sebab kak N harus menyelesaikan ujian akhirnya. Tak lama menunggu kak N pun tiba. Dengan waktu yang hanya sebentar itu aku, P, dan kak N sempat berkangen-kangenan dan berfoto bersama. Hahaha.
Aku, P, dan kak N berpose sebelum mengguncang Pare.

            Setelah berpamitan dan meminta restu dari kak N, dengan mantap kami pun berangkat meninggalkan kota Jakarta dan siap mengguncang kota Kediri, Pare khususnya. Hahaha. Perjalanan yang kami tempuh terbilang cukup jauh. Kami harus menghabiskan waktu lebih kurang 15 jam di kereta api. Banyak hal yang aku dan P kerjakan selama di perjalanan. Mulai dari main kartu remi hingga tertawa-tertawa tidak jelas. Haha. Temanku P memang lucu. Tak sabar ingin bertemu dengan seorang lagi sahabat karibku, sebut saja ‘V’ J. P dan V dan Y ayo kita bertemu dan belajar bersama lagi di tempat itu (PARE)


Bersambung ke PART 2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar