Sabtu, 24 Desember 2011

Penggunaan Antibiotik

Antibiotik... Sebelumnya kita harus tau dulu apa itu antibiotik. Dari apa yang aku pelajari di kampus (eaaakk .. anak rajin) , antibiotik itu adalah suatu senyawa yang dihasilkan oleh suatu mikroorganisme dan dapat digunakan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan dari mikroorganisme yang lain.

Jadi , misalnya ni ya . bakteri “a” menghasilkan suatu senyawa, dimana senyawa yang dihasilkan oleh bakteri “a” ini bisa di gunakan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan dari bakteri yang lain selain dari bakteri “a”.


nah. Permasalahannya adalah seringnya aku jumpai masyarakat yang mengkonsumsi antibiotic secara lepas tanpa mengetahui bagaimana penggunaan dari antibiotic itu sebenarnya. Kita gak boleh menganggap sepele hal seperti ini. Kenapa ??
karena jika kita menggunakan suatu antibiotic tanpa mengetahui bagaimana penggunaannya secara tepat, hal ini dapat mengakibatkan suatu keadaan yang biasa di sebut dengan resistensi.

Nah lo.. apa lagi tu resistensi ????

Jadi gini, resistensi itu yaitu suatu keadaan dimana bakteri yang mau kita musnahin dari tubuh kita (gara-gara ada dia kita jadi sakit) udah gak mempan lagi alias udah gak bisa langsung KO lagi kalo di kasih antibiotic.

Kenapa hal ini bisa terjadi ??
hal ini bisa terjadi salah satu factor penyebabnya karena pemakaian antibiotic tanpa adanya pengetahuan bagaimana cara mengkonsumsi nya secara baik dan benar, sehingga kita dapat meminimalisir terjadinya resistensi.

o iya. antibiotik juga punya efek samping lo. salah satu efek samping antibiotik, dia bisa mengakibatkan alergi. Alergi adalah mekanisme pertahanan tubuh yang terlalu sensitif. ia akan bersifat individual (perseoranagn) dan dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti debu, udang, telur maupun obat-obatan sendiri.

alergi obat ini tidak tergantung pada dosisnya. misalnya masyarakat menganggap yang mengandung 500 mg termasuk dosis yang tinggi dan dapat menimbulkan alergi dibanding 200mg. padahal setiap jenis anibiotik mempunyai dosis tersendiri yang spesifik.

reaksi alergi yang timbul bisa bersifat ringan maupun berat yang sampai mengancam jiwa. yang ringan seperti gatal, mual, muntah, pusing dan sebagainya. sedangkan reaksi yang berat disebut reaksi anafilaksis sekunder (hehehe .. kuliah imunologi dan serologi aku berguna juga dikiit :D)

reaksi anafilaksis sekunder ini adalah timbulnya kondisi syok pada pasien, yaitu dalam hitungan detik pasien bisa langsung tidak sadar, tetapi begitu mendapat suntikan ephedrin maupun anti histamin secara intra vena, ia akan sadar kembali. dan penanganan ini harus dilakukan secara cepat.


Nah, karenanya kini aku bakalan kasih tau beberapa cara untuk penggunaan dari antibiotic. Cekidot :

  • Gunakan antibiotik hanya bila benar-benar diperlukan, sesuai dengan petunjuk dari dokter. Jika terjadi efek samping, seperti mual, sakit perut, kulit menjadi kemerahan, pusing, atau telinga berdenging, segeralah hubungi dokter.
  • Obat antibiotik ampisilin akan lebih mudah terserap jika diminum sebelum makan. Amoksilin boleh diminum sebelum atau sesudah makan. Antibiotik tetrasiklin sebaiknya tidak diminum bersama-sama dengan susu atau pisang atau yang mengandung aluminium, magnesium, serta kalsium agar khasiatnya tidak menjadi hilang.
  • Antibiotik tidak boleh digunakan untuk wanita hamil dan anak-anak, kecuali ada indikasi yang jelas.
  • Hindari pemakaiannya untuk tujuan perawatan jangka panjang. Buang sisa obat yang sudah diminum selama empat atau lima hari.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar